
BATU- Luar biasa antusias atlet gulat di Jawa Timur untuk mengikuti Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Gulat Jatim dan Piala Pj Wali Kota Batu yang diselenggarakan di GOR Gajahmada, Jumat hingga Minggu (25-27/10/2024).
Pesertanya membludak, sebanyak 293 atlet gulat dari 23 kabupaten/kota di Jawa Timur ikut serta dalam even yang diselenggarakan oleh PGSI Kota Batu ini. Para peserta dari Malang Raya, Surabaya, Magetan, Banyuwangi, Madiun, Pacitan, Sidoarjo, Mojokerto dan Jember.
Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Batu, Iwan Pratama mengatakan dari even gulat yang pernah diselenggarakan tahun ini adalah peserta dengan jumlah terbanyak.
“Tahun ini rekor jumlah peserta terbanyak dibanding tahun lalu. Selain karena memang antusias pesertanya meningkat, ini juga permintaan teman-teman Pengcab Kabupaten/Kota agar kejuaraan digelar di Kota Batu karena merasa nyaman tanding di sini sekaligus untuk berwisata,” kata Iwan Pratama.
Kejurprov Gulat Jatim Walikota Batu Cup 2024 ini mempertandingkan dua kelompok usia, yakni Pemula (6 tahun-12 tahun) dan Remaja (maksimal 20 tahun).
“Sesuai dengan tujuan kami menggelar kejuaraan gulat ini harapannya untuk mencari bibit atlet usia dini. Apalagi cikal bakal cabor gulat di Jatim itu dari Kota Batu. Sedangkan untuk kategori remaja untuk proyeksi Porprov 2025 yang akan digelar di Malang dan Batu,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Umum KONI Jatim, Zainal Arifin mengatakan, KONI Jatim memberikan dukungan penuh dengan adanya gelaran Kejurprov Gulat Jatim Walikota Batu Cup 2024 di Kota Batu.
Selain mencari bibit atlet junior juga memantapkan persiapan para atlet untuk berlaga di level nasional. Melalui Kejurprov mulai tingkat pemula sampai junior seperti ini tentu akan didapat bibit atlet yang baru.
“Kita semu tahu bahwa semua kegiatan olahraga apapun cabornya itu tidak akan bisa instan, jadi harus mulai dari bawah dan ini salah satu wadahnya. Jawa Timur sudah membuktikan di PON 2024 lalu gulat Jatim di pentas nasional paling disegani. Meski turun peringkat di posisi kedua, cuma selisih perolehan satu perunggu saja, sehingga kita sama dan tidak kalah dengan Kalimantan Timur,” jelas Zainal Arifin.
Selain mendukung digelarnya kejuaraan gulat di daerah-daerah, KONI Jatim juga mendorong dilakukannya peningkatan kompetensi pelatih dan wasit di daerah-daerah, sehingga dapat meningkatkan kualitas atlet.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi menegaskan bahwa gulat adalah salah satu cabang unggulan Kota Batu. Dari Porprov ke Porprov, gulat selalu membawa pulang medali emas.
“Pembinaan atletnya baik dan banyak prestasi yang didapat atlet gulat kita dalam berbagai even,” ujar Sentot. (hms)