BATU – “Cita-cita itu bukan seberapa tinggi dan seberapa besar tapi tentang seberapa besar keinginan kamu untuk meraihnya,” kata-kata ini yang ditorehkan Atlet Downhill Kota Batu, Andhien Rahmadhani diawal menekuni olahraga sepeda.
Andhien panggilan atlet yang akrab siswa kelas X SMAN 1 Batu membuktikannya dengan memenangkan masa-masa sulitnya, kemudian merangkainya menjadi sebuah prestasi.
Dua kali mengalami patah tulang tangan, tidak membuat putri tunggal pasangan Awang Aris Tika dan Sri Windari meraih beragam prestasi olahraga bersepeda baik dari BMX hingga Downhill.
Beragam kisah dibuat oleh Andhien yang sebenarnya bukan dari keluarga yang memiliki background keluarga atlet berprestasi. Andhien mengisahkan ikhwal ketertarikannya di bidang olahraga bersepeda dari melihat aksi pebalap wanita Exa Raudina.
“Awal ketertarikan saya pada olahraga ini dari melihat atlet downhill, Exa Raudina K. Terus ketemu Pak Afos (Atlet Downhill Nasional, Hildan Afos Katana-red) yang kemudian saya diarahkan agar mengawali olahraga bersepeda dari BMX,” ujar Andhien mengawali perbincangan.
Ia mengawali debutnya di BMX pada tahun 2019. “Sempat tidak tertarik di BMX, bahkan bisa dikatakan tidak suka, karena berdempet-dempetan, adu kecepatan beramai-ramai,” ujar gadis kelahiran 21 Oktober 2006 ini.
Beberapa kali Kejuaraan BMX membuatnya terjungkal dan terkadang menimbulkan trauma pada dirinya. “Trauma jatuhnya gak hilang-hilang,” ujarnya tersenyum.
Meski demikian, Andhien dengan dukungan kuat dari kedua orang tuanya, tetap menyemangati diri hingga akhirnya ia menyemangati diri sendiri dan berhasil meraih juara. “Resepnya kita fokus mengikuti arahan orang tua dan pelatih,” ujarnya.
Resep ini yang membawanya naik podium pada ajang Banyuwangi International Bicycle Motorcross (BMX) tahun 2019. Dari situ, beberapa prestasi dari BMX berhasil diraihnya. Bulan Maret Tahun 2020, pelatih Andhien Afos mulai mengenalkan downhill pada Andhien. Hingga ia mengikuti beragam kejuaraan.
Prestasi pertamanya diraih pada even Panderman Gravitypark hingga berturut-turut prestasi terbaik diraihnya hingga menguatkan posisinya menjadi salah satu atlet downhill ISSI Kota Batu yang akan menjadi duta kota Batu dalam Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur tahun 2022.
Musibah tak bisa ditolak, enam bulan menjelang Porprov Jatim 2022 dalam sebuah even downhill di Goa Pandawa, Andhien mengalami kecelakaan yang mengakibatkannya terluka cukup parah.
“Pet Helm sampai patah, saya mengalami patah tulang tangan, peristiwanya terjadi bulan Januari 2022 padahal Porprov Jatim dilaksanakan bulan Juli 2022,” ujar Andhien.
Menjadi tantangan berat bagi ISSI, orang tua dan Andhien sendiri, karena mengikuti Porprov adalah impian Andhien yang disiapkan selama 2 tahun. Sementara dokter memperkirakan Andhien baru boleh berlatih sepeda 9 bulan lagi, artinya Andhien kehilangan kesempatan untuk mengikuti Porprov Jatim 2022.
“Sempat shock mendengar kabar itu, bersyukur ikut Pak Afos dan orang tua yang sabar dan menguatkan,” ujarnya. Berbagai ikhtiar pun dilakukan mulai dari mencari berbagai vitamin dan mencukupi semua kebutuhan gizi.
Termasuk salah satunya terus berkomunikasi dengan dokter, hingga akhirnya kondisi lukanya semakin membaik dan diperbolehkan mengikuti Porprov Jatim 2022.
“Sesuai arahan saat character building saya harus menulis target dalam Porprov, sebelum berangkat ke Jember saya tulis di meja saya, “Porprov Juara,” ujar Andhien. Keinginannya ini terwujud ia mendapatkan medali perak dalam Porprov Jatim 2022 yang dilaksanakan di Jember. Hujan tangis tentu mengiringi kemenangan ini, karena sama sekali tidak menyangka, ia bakal mempersembahkan medali untuk Kota Batu.
Padahal dari 10 hari latihan yang dipersiapkan untuk Porprov, Andhien baru berani melewati obstacel drop tinggi setelah 3 hari. “Bersyukur sekali bisa meraih kemenangan ini,” ujarnya.
Selepas itu beragam kejuaraan diikuti Andhien. Kondisinya semakin membaik, hingga dokter melepas pen ditangannya yang patah. Salah satu even yang diikutinya adalah Java Series. Dalam even ini Andhien kembali terjatuh dan mengalami patah tulang tangan.
“Hari sabtu tanggal 6 Mei 2023 saya melakukan free practice untuk persiapan balapan di Java Series 2 dengan kondisi baru sebulan lepas pen dan track terguyur hujan saya mengalami crash dan hasil rontgen patah lagi,” ujar Andhien.
Karena luka ini pula, keikutsertaan Andhien di Porprov Jatim 2023 menjadi tanda tanya apakah Andhien bisa memperkuat Kontingen Kota Batu dalam Porprov Jatim 2023, meski seharusnya Andhien masuk ring 1 Puslatkot Kota Batu.
Kecelakaan ini menurut Andhien terjadi saat ia berusaha untuk mengobati traumanya melewati obstacel drop tinggi. “Meski gagal tapi ada bangganya juga karena berani mengambil keputusan sendiri. Gagal itu sudah biasa dan selalu gagal itu juga biasa, yang tidak biasa itu sudah gagal, kita tidak berani mencobanya. Lebih baik kita gagal setelah mencobanya daripada kita gagal penasaran dengan sesuatu yang tidak pernah kita coba,” ujarnya. (hms)