BATU- M Kafa Yaqi Ardafa, Atlet Cabang Olahraga Bermotor Kota Batu yang menjadi duta olahraga Jawa Timur dalam PON XX Papua tahun 2021 ternyata adalah Santri Pondok Pesantren Darul Ulum Agung (Dua), Bumiayu, Kota Malang.
Hingga saat ini, pembalap motorcross ini masih duduk siswa kelas II, SMA Ponpes Darul Ulum Agung. Putra Sulung pasangan suami istri Tohari – Istikana, warga Dusun Brumbung, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji ini sudah nyantri di Ponpes Dua sejak SMP.
Ia lolos menjadi salah satu atlet Jatim yang dikirim ke PON XX Papua setelah meraih juara 1 kelas MX 125 usia 13- 17 tahun dalam Prakualifikasi PON Papua yang dilaksanakan di Sirkuit Tembong Jaya Serang Banten pada 14 hingga 15 September tahun 2019 lalu.
“Awalnya hanya ikut-ikutan Bapaknya olahraga adventure, ngetrail ke hutan. Lama kelamaan selalu ikut dalam setiap even trail,” ujar ibunda Dafa, Istikana. Dafa memang dilahirkan di kalangan petani. Ayah dan ibunya adalah seorang petani bunga yang memiliki usaha diberi nama Kafa Florist.
Pembalap kelahiran 24 Juli 2005 ini merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Saat ia duduk di kelas 1 SD Madrasah Ibtidaiyah Lukman Al Hakim Sumberjo, Kota Batu ia sudah sering ikut ayahnya olahraga trail ke hutan.
Ia baru mengikuti kejuaraan resmi saat ia duduk di kelas IV MI. Even pertama yang diikutinya adalah kejuaraan trail yang digelar di Dusun Gondang, Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji. Sejak saat itu, Dafa selalu menggeber motor trail nomor 115 yang tidak lain adalah nama panggilan Ibunya, Iis.
“Setiap kejuaraan Dafa selalu ikut, Alhamdulillah selalu mendapatkan juara,” ujar Istikana. Kariernya di dunia balap semakin meroket dan ia memilih bergabung dengan sekolah balap Dua, hingga akhirnya membawa atlet ini menjadi salah satu santri Ponpes Dua.
Postur tubuhnya yang agak gemuk, membuat Dafa sering kali dicemooh oleh lawan mainnya untuk menjatuhkan mental bertanding. Namun cemoohan ini dibuktikan lewat berbagai prestasi dalam balap motorcross. Tidak hanya tingkat kota, lambat laun, namanya meroket hingga tingkat nasional.
Ketika santri lain memilih beristirahat setelah mendapatkan pelajaran pagi, tidak dengan Dafa ia selalu berlatih di Sirkuit Motorcross Kedung Kandang sekitar pukul 13.00 hingga 16.30. (hms)