KONI Kota Batu Audit Cabang Olahraga

Pengurus KONI Kota Batu saat melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan Perbakin Kota Batu.

BATU- Mendongkrak prestasi olahraga, KONI Kota Batu melaksanakan audit terhadap seluruh cabang olahraga (cabor) yang ada. Bukan saja audit anggaran, pengurus KONI juga mengaudit sarana prasarana olahraga serta mengaudit program kerja.

Tim yang terdiri dari unsur Auditor Internal, Bidang Organisasi dan Hukum Olahraga serta Bidang Pengumpulan dan Pengelolaan Data, Penelitian dan Pengembangan melakukan monitoring dan evalusi ke secretariat 32 cabang olahraga yang ada dibawah naungan KONI Kota Batu.

Pengurus KONI Kota Batu saat melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan di Cabor PASI.

Bagi KONI Kota Batu capaian prestasi olahraga tidak hanya didapatkan lewat latihan keras saja, namun juga ada faktor keberhasilan penunjang lainnya yakni kelengkapan sarana prasarana latihan dan matangnya perencanaan dan pelaksanaan program latihan.

“Kita ingin memastikan bahwa target prestasi yang sudah ditetapkan bisa tercapai, karena itu pengurus KONI Kota Batu melakukan audit menyeluruh, bukan hanya audit sarana prasarana apa saja yang pernah diterima cabang olahraga, namun juga mengaudit secara keorganisasian,” ujar Kepala Bidang Organisasi dan Hukum, Budi Winarto SH.

Paling utama, kata Budi Winarto, adalah mengaudit kegiatan dan rencana kegiatan cabor apakah sudah sesuai dengan skala prioritas utama atau belum. Sehingga gerakan pada tahun 2021 nanti bisa sesuai standart.

“Harus sesuai dengan skala prioritas utama, sehingga gerakan pada tahun 2021 nanti harus standart disesuaikan dengan skala prioritas dengan cara mengaudit kegiatan, sarana prasarana olahraga serta anggaran yang diterima cabang olahraga,” ujar Budi Winarto.

Audit anggaran menurut Budi Winarto tidak hanya meliputi keuangan saja, namun juga dukungan venue atau pun peralatan latihan. Lantas bagaimana hasil audit yang didapatkan, Budi mengatakan bahwa 60 persen cabang olahraga sudah melaksanakan sesuai dengan standar yang ada.

“Empat puluh persen harus dibenahi, kemampuan cabang olahraga untuk menyesuaikan antara perencanaan dan kegiatan,” ujar Budi. Menurutnya, Cabang Olahraga tidak perlu muluk-muluk dalam membuat gambaran prediksi potensi cabor, namun yang terpenting adalah setiap tahapan bisa dilaksanakan sesuai dengan kemampuan. “Lebih baik progressnya pelan-pelan tapi berjalan daripada perencanaannya muluk-muluk tapi tidak jalan,” ujar Budi Winarto. (HMS)