Beasiswa dan Pelatihan Kewirausahaan untuk Atlet

Professor Dr Nurhasan MKes. (ist)

BATU- Ada program beasiswa dan pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh KONI Jatim. Dalam Rapat Anggota KONI Jatim beberapa waktu lalu pengurus KONI Jatim menjelaskan bagaimana program ini bisa dimanfaatkan oleh atlet, pelatih dan wasit di Jawa Timur.

Prof Dr Nurhasan, pengurus KONI Jatim menjelaskan bahwa saat ini ada 25 atlet yang mengikuti seleksi kegiatan kewirausahaan. Persyaratan untuk mengikuti kegiatan kewirausahaan ini adalah atlet yang terkena batasan usia, sehingga tidak bisa lagi ikut berlaga di kegiatan nasional atau pun internasional. Syarat kedua adalah atlet yang tidak memiliki pendapatan selain menjadi atlet professional.

“Kegiatan ini bertujuan agar atlet kita yang sudah berjuang untuk Jatim mampu memanage, anggarannya mampu mamanage anggaran saat berprestasi,  Kedua memberikan bekal mindset untuk belajar berwirausaha,” ujar Nurhasan.

Harapannya, ketika atlet tidak lagi berprestasi, sudah kemampuan wirausahanya bisa berjalan dengan baik dengan adanya pendampingan dari KONI Jatim. Menurut Nurhasan, KONI Jatim sudah bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Ciputra yang mempunyai kompetensi entrepreunership, sehingga tidak diragukan lagi kemampuan perguruan tingginya.

“Ada beberapa materi yang kita lakukan, pertama Workshop, mentoring, dan mendapatkan sertifikasi kompetensi. Sudah ada beberapa yang lulus dengan baik, ada yang perlu pendampingan ada juga yang coba-coba,” kata Nurhasan.

Sebelum Covid, Nurhasan menjelaskan bahwa KONI Jatim menyiapkan incubator bisnis yang akan didirikan di kantor KONI atau tempat latihan cabor yang ada di Jatim yang nanti akan dipergunakan sebagai tempat praktek para atlet dan pelatih.

“Kita menjadi satu-satunya KONI di Provinsi yang memperhatikan atlet, pelatih dan wasit agar memiliki potensi tambahan ketika tidak lagi berprestasi,” kata Nurhasan.

Sementara itu untuk beasiswa sudah ada 142 orang yang masuk, namun jumlahnya masih fluktuatif seiring dengan penerimaan mahasiswa baru yang dimungkinkan masih bisa dibuka kembali. Beasiswa ini meliputi SLTA, S1, S2 dan S3.

Khusus untuk S2, beasiswa dikhususkan untuk diberikan kepada pelatih yang fokus pada pembelajaran di ilmu Keolahragaan.

“Ada persyaratan beasiswa kalau dahulu adalah atlet PON yang mendapatkan medali emas, sekarang mengikuti Pra pon, mendapatkan medali emas, perak atau pun perunggu bisa. Atau pernah mengikuti Kejuaraan internasional yang diakui KONI Pusat Jatim, beasiswa ini tidak bisa dialihkan ke orang lain,” kata Nurhasan.

Atlet penerima beasiswa, menurut Nurhasan harus menandatangani pakta integritas dalam bentuk kontrak kesediaan menyelesaikan pembelajaran hingga selesai. Terkait program ini KONI Jatim sudah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, meningkatkan kembali dengan kerja sama dengan Universitas Terbuka.

“Lama beasiswa yang ditanggung untuk S1 selama 8 semester, S2 selama 4 semester, S3 selama 6 semester dan SLTA sampai selesai,” kata Nurhasan.

Jika jumlah atlet lebih banyak daripada kuota, maka pemberian beasiswa diberikan berdasarkan pertimvangan perolehan emas, perak dan perunggu. Dalam kesempatan itu Nurhasan juga wanti-wanti kepada pengurus KONI di daerah dan Pengurus Pengprov  agar mengomunikasikan terkait permasalahan pembelajaran, nanti akan dilakukan pendampingan oleh pengurus KONI Jatim. (HMS)