
BATU- Tim Puslatda Jatim Cabang Olahraga Paralayang mengubah skema latihan pasca pengumuman penundaan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang sedianya dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2020 ditunda menjadi bulan Oktober tahun 2021.
Pelatih Puslatda Paralayang Jawa Timur, Yustira Ramadhani mengatakan pihaknya melakukan beberapa penyesuaian untuk tetap menjaga performa atlet yang sebenarnya sudah sangat siap menghadapi perhelatan olahraga nasional ini.
“Yang kami lakukan sekarang adalah mengubah pola latihan sehingga bisa menjaga performa atlet. Selain itu kita setting ulang agar top perfomance atlet bisa tercapai pas waktu pelaksanaan PON tahun 2021 nanti,” kata pelatih yang akrab dipanggil Rama ini.
Situasi negara yang saat ini sedang mengalami Pandemi Virus Covid-19 memang membuat perubahan pola latihan tim secara total. Selama beberapa saat ini, Rama meniadakan latihan terbang dan diganti dengan pola latihan lainnya.
“Tidak ada latihan terbang selama Pandemi ini, kami hanya latihan fisik dan teori melalui video conference,” ujar Rama. Hal yang sama juga dilakukan atlet PON Jatim, Nafa Amadea ia mengatakan sudah mendengar adanya penundaan tersebut, pihaknya mengikuti arahan dari pelatih selam dari Puslatda PON Jatim.
Seperti diketahui, Kamis, 22 April 2020 diselenggarakan Rapat Terbatas Kabinet terkait Pembahasan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Rapat yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo ini dilakukan secara virtual. Presiden menyampaikan bahwa pandemi corona atau covid-19 berpengaruh pada penyelenggaraan PON XX.
Rapat tersebut membahas beberapa pertimbangan terkait penyelenggaraan PON XX. Pertama yang memberikan pertimbangan adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Menko PMK mengajukan penundaan PON dan XX yang semula diagendakan pada Oktober 2020. Untuk waktu penundaan, Menko PMK menyerahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali selanjutnya.
Beberapa pertimbangan penundaan dikarenakan penyelesaian pekerjaan fisik venue yang masih berlangsung mengalami hambatan karena covid-19. Saat ini tidak dapat dikerjakan sebagaimana sebelumnya yang disebabkan material sulit didatangkan karena penutupan objek vital di Papua dan pekerja sebagian berasal dari luar Papua.
Selain itu pengadaan peralatan mengalami kesulitan, karena negara produsen berhenti berproduksi, belum lagi proses pengiriman dan perubahan nilai tukar rupiah.
Disisi lain rekomendasi dari KONI Pusat, KONI Daerah, Induk Cabang Olahraga hingga DPR RI Komisi X. Pelatihan kontingen dari seluruh KONI Provinsi terkendala oleh Covid-19 dan saat ini melakukan latihan mandiri sehingga persiapan tidak maksimal, dampaknya prestasi tidak maksimal.
Atas dasar pertimbangan tersebut, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menunda penyelenggaraan PON XX menjadi Oktober 2021. Waktu tersebut telah disesuaikan dengan kalender olahraga nasional dan internasional. (HMS)