
BATU- Pertarungan dua kesebelasan putri dari Kediri mengakhiri Liga Pertiwi tahun 2019. Partai derbi ini akhirnya dimenangkan oleh Putri Kota Kediri yang mengalahkan Candra Kirana Kabupaten Kediri dengan skor 5-4 lewat adu pinalti.
Adu pinalti ini terpaksa dilakukan lantaran hingga 2 x 45 menit pertandingan berjalan kedudukan masih imbang 1-1. Dalam pinalti, penonton juga sempat dibuat deg-degan, pasalnya, penendang kedua baik dari Putri Kota Kediri maupun dari Candra Kirana sama-sama gagal menyarangkan gol.
Hingga beberapa saat kedudukan tetap seri, hingga kiper Putri Kota Kediri, Linda Eka Aulia berhasil menggagalkan tendangan pemain terakhir Candra Kirana. Sementara penendang terakhir Putri Kota Kediri berhasil mengecoh penjaga gawang Candra Kirana, Nadila Putri Amanda. Kedudukan pun menjadi 5-4 yang membawa Putri Kota Kediri menjadi Juara Liga Pertiwi.
“Sebenarnya pertandingan menarik dan seru, sejak peluit awal pertandingan dibunyikan kita saling menyerang. Kita memang sudah sering bertemu, Liga Pertiwi tahun 2018 lalu malah kita kalah dari Candra Kirana di semifinal, ini pembalasan yang sepadan,” ujar Pelatih Kepala Putri Kota Kediri, Nur Hadi Lukman.
Piala dan medali juara diberikan oleh Exco Askot PSSI Jatim, Cholid Abu Bakar didampingi oleh Wakil Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ary Wahyudi dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Dr Eny Rachyuningsih MSi.
Nur Hadi Lukman mengatakan Piala Liga Pertiwi ini didedikasikan untuk Mbah Bar panggilan akrab almarhum Barnadi, Ketua Askot PSSI Kota Kediri yang meninggal dunia pada bulan Oktober tahun 2019 lalu. “Kami dedikasikan piala ini untuk Mbah Bar, kesebelasan putri ini ada (Putri Kota Kediri-red) karena Mbah Bar,” kata Nur Hadi.
Kekalahan dari Putri Kota Kediri ini mengantarkan Candra Kirana sebagai peringkat kedua Liga Pertiwi. Sementara peringkat ketiga diraih oleh Mojosari Putri yang dalam pertandingan sebelumnya mengalahkan Tuan Rumah Persikoba Putri dengan skor 2-0.
Cholid Abu Bakar memuji penampilan Sembilan kesebelasan yang berlaga di Liga Pertiwi. Kalah menang adalah hal yang biasa, namun penampilan yang ditunjukkan selama liga berjalan menurutnya sangat luar biasa.
“Alhamdulillah keseluruhan program Asprov Jawa Timur bisa terlaksana, Liga Pertiwi ini merupakan agenda terakhir, sebentar lagi kita akan gelar Konggres membahas tentang program tahun 2020,” ujar Cholid.
Ia mengucapkan terima kasih kepada penyelanggara dan kota-kota yang ketempatan Liga Pertiwi. “Kota Batu hebat, semua hebat, ini prestasi Jawa Timur, nanti juaranya akan mewakili Jawa Timur mengikuti Liga Pertiwi di tingkat pusat,” katanya.
Ia mengatakan, kedepan Liga Pertiwi akan dibuat system pertandingannya lebih lama lagi sehingga memberikan efek yang bagus dalam pembinaan sepak bola putri di Jawa Timur. Sedikit berbeda dengan saat ini yang menggunakan system home tournament yang membutuhkan waktu tidak panjang hanya satu dua bulan saja pelaksanaannya. (HMS)