
BATU- Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi bersama Bupati Malang, HM Sanusi MM berkunjung ke rumah pemain Timnas Indonesia Putri U-16, Jasmine Selfia Waynie di RT 11 RW 02, Dusun Krajan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Selasa (7/1/2020).
Kedatangan dua kepala daerah ke rumah pasangan suami istri, Dwi Cahyono dan Yunaini Herwanti untuk memastikan pelayanan pendidikan terhadap Jasmine bisa terpenuhi. Sengaja pagi-pagi sekali, Dra Hj Dewanti menelepon Bupati Malang untuk bersama-sama silaturahmi ke rumah Jasmine.
Tidak hanya itu, Wali Kota Batu mengajak serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, DR Eny Rachyuningsih MSi, Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Batu, Sudiyono, Perwakilan KONI Kota Batu.
“Kami sebagai wali kota dan pemangku pendidikan, satu niat kami, yakni ingin memberikan fasilitas pendidikan ke Jasmine, agar bisa terus beraktifitas olahraga namun tidak meninggalkan kewajiban pendidikan,” ujar Dra Hj Dewanti dihadapan keluarga Jasmine.
Dra Hj Dewanti memaklumi karena lokasi sekolah jauh dari rumah tempat tinggal dan tempat latihan, Pemkot Batu memberikan alternative yakni pindah ke sekolah terdekat dengan tempat latihan atau tempat tinggal atau mengikuti home schooling atau ikut kejar paket.
“Semua itu agar kewajiban Jasmine sebagai anak yang harus mendapatkan pendidikan, bisa terpenuhi, karena rentang waktu olahraga sangat pendek, hanya sampai 30 tahun. Jasmine harus punya pegangan,” ujar Dra Hj Dewanti.
Ia mengatakan baru mengetahui kalau Jasmine berencana akan pindah sekolah ke SMPN 3 Kepanjen. “Kami akan lega, kalau Jasmine sekolah ditempat yang baru, yang bisa memfasilitasi dia berolahraga dengan baik namun juga bisa mendukung prestasi olahraganya,” ujar Dra Hj Dewanti.
Mantan Ketua Cabor PRSI memahami prestasi olahraga kadang sangat sulit beriringan dengan prestasi sekolah. Karena sekolah memiliki proses dan aturan sekolah yang harus dipenuhi. Namun prestasi olahraga juga penting, karena itu bagaimana agar semua bisa berjalan beriringan dan saling mendukung.
“Saya ajak Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah dan guru agar semua lega, mudah-mudahan segala sesuatunya bisa lebih baik untuk Mbak Jasmine,” ujar Dra Hj Dewanti. Ia mengatakan yang terjadi selama ini hingga viral di media sosial karena kesalahan komunikasi saja.
Tidak ada niatan sekolah untuk menghambat prestasi olahraga Jasmine, sebaliknya sekolah ngeman masa depan Jasmine. “Kita akan membantu proses perpindahan sekolah, begitu juga sebaliknya, Pemkab Malang siap membantu menerima Jasmine,” katanya.
Sementara itu Bupati Malang mengatakan siap untuk menerima Jasmine bersekolah di SMPN 03 Kepanjen. “Nanti proses perpindahannya akan dibantu oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang,” ujarnya. (HMS)