
BATU– Mengakarkan pembinaan olahraga prestasi di sekolah dasar, Bapopsi bekerja sama dengan KONI Kota Batu dan Dinas Pendidikan Kota Batu menggelar Diseminasi Pembinaan Olahraga Prestasi untuk penguatan pendidikan karakter bagi Kepala Sekolah dan Guru Olahraga SD MI Negeri dan Swasta se Kota Batu.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Purnama, Senin (16/12/2019) Kota Batu ini dihadiri oleh Dewan Penasehat, Drs Didik Mahmud, Ketua Umum KONI Kota Batu, Drs Mahfud, Ketua Bapopsi Kota Batu, Lestari dan Kabid Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Dinas Pendidikan Kota Batu, Abdul Rais.
Menurut Ketua Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) Kota Batu, Lestari dalam forum ini dilakukan singkronisasi program antara banyak stake holder olahraga di sekolah dengan program KONI Kota Batu.
“Singkronisasi ini penting, jika tidak singkron antara Kepala Sekolah, Guru dan Cabang Olahraga akan jadi masalah untuk atlet, karena pemilik atlet adalah mereka,” ujar Lestari.
Selain itu dilakukan diseminasi pola pendampingan atlet yang berkarakter, karena prestasi tidak mungkin dicetak secara dadakan, namun dalam waktu lama dan terprogram.
“Seperti Jafro Megawanto dulu, tidak tiba-tiba jadi ranking 1 dunia, namun dimulai sejak SD menjadi paraboy yang melipat parasut,” ujar Lestari.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, hari pertama untuk kepala sekolah SD MI Negeri dan Swasta se Kota Batu. Besok, Selasa (17/12/2019) dilanjutkan dengan SMP, MTS, SMK, MA dan SMA se Kota Batu.
Ada 94 lembaga SD dan MI, 31 SMP dan 28 SMA, MA dan SMK. Materi yang diberikan meliputi penguatan pendidikan karakter yang diberikan oleh tiga narasumber, yakni Didik Mahmud, Drs Mahfud dan Abdul Rais. Lebih lanjut Lestari menjelaskan atlet Kota Batu 90 persen adalah pelajar.
Sementara itu, Mahfud mengatakan ada lima karakter utama yang harus ditanamkan pada atlet, yakni Religius, Nasionalis, Goyong royong, Mandiri dan Integritas.
Ia mencontohkan ketika seorang atlet sudah dibentuk menjadi atlet berkarakter, ketika berprestasi yang dilakukan bukan euforia berlebihan, namun sujud syukur atas prestasi yang didapatkan.
Begitu juga ketika seorang atlet akan berangkat bertanding, sekolah tidak boleh hanya menargetkan menang.
“Jangan ngajarin pokoke menang, prestasi penting, tapi lebih penting lagi adalah fairplay,” ujar Mahfud. Dalam kesempatan itu, pengurus KONI Kota Batu juga menyosialisasikan bahwa Pekan Olahraga Tingkat Kota (PORKOT) akan dilaksanakan pada tahun 2020. (MH)